Wednesday, April 13, 2011

"Buka Puasa"

Bulan Ramadhan beberapa tahun lalu, saya bersama teman-teman kampus mengadakan acara buka puasa bersama di sebuah mall di bilangan Pondok Indah, Jakarta. Menjelang buka puasa, kami berkumpul di food court sambil menunggu adzan maghrib berkumandang. Di tengah hiruk pikuk kerumunan orang yang memenuhi food court tersebut, saya sempat mendengar seorang yang berpenampilan layaknya Anak Gaul Jakarta (AGJ) sedang bercengkerama dengan temannya lewat handphone dengan menggunakan bahasa Inggris, yang kira-kira ucapannya seperti ini, “Where are you? I’m already in the food court, waiting for ‘open puasa’….

Frase ‘open puasa’ yang diucapkan oleh AGJ tersebut terasa aneh di telinga saya, dan saat itu juga saya berpikir b
ahwa frase itu keliru. ‘Open puasa’ jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia memang jadi ‘buka puasa’, tapi ‘buka puasa’ dalam Bahasa Indonesia memiliki arti tersendiri, dan yang pasti bukan berarti ‘membuka’ seperti halnya ‘membuka pintu’, bukan! 'Open' dalam bahasa Inggris artinya memang ‘buka’, tapi ‘buka puasa’ dalam Bahasa Indonesia bukan berarti kita ‘membuka sesuatu yang disebut puasa’. ‘Buka puasa’ dalam Bahasa Indonesia hanya merupakan frase kiasan untuk menjelaskan kegiatan membatalkan atau menyelesaikan ibadah puasa.

Lalu, apa kata yang tepat untuk mengucapkan ‘buka puasa’ dalam bahasa Inggris?

Dari kekeliruan tersebut, saya melakukan sedikit analisis untuk mencari kata dalam bahasa Inggris yang tepat un
tuk mengartikan ‘buka puasa’. Dalam bahasa Inggris, ‘puasa’ disebut ‘fast’. Lalu saya teringat salah satu kata dalam bahasa Inggris yang ada unsur ‘fast’-nya, yaitu ‘breakfast’, yang dalam Bahasa Indonesia berarti ‘sarapan’ atau ‘santap pagi’. Namun jika ditilik secara epistemologis, ‘breakfast’ berasal dari dua kata yang digabung yakni ‘break’ yang artinya menghancurkan, tapi bisa juga berarti memecahkan, mematahkan, memutuskan, dan menghentikan. Lalu berikutnya ada kata ‘fast’ yang dalam konteks ini berarti ‘puasa’, bukan berarti ‘cepat’.

Sebagai catatan, dalam bahasa Spanyol, kata kerja 'breakfast' disebut 'desayunar', yang sama-sama dibentuk dari dua kata yang digabung yaitu 'des' yang bisa berarti memutuskan, menghancurkan dan menghentikan, serta satu lagi adalah kata 'ayunar' yang berarti 'to fast', atau Bahasa Indonesia-nya 'puasa'.

Kembali ke terjemahan awal, bahwa ‘breakfast’ berarti ‘sarapan’ atau ‘santap pagi’, yang berarti kegiatan tersebut dilakukan di pagi hari setelah malam sebelumnya kita beristirahat tidur. Jika dilihat dari sisi logikanya, selama kita beristirahat tidur di malam hari, kita tidak makan sama sekali, yang bisa berarti juga kita berpuasa! Dan sama halnya dengan sebagian besar dari kita yang ketika berpuasa di Bulan Suci Ramadhan, kegiatan kita di siang hari ketika tidak sedang bekerja, biasanya adalah tidur! Lalu satu lagi, kegiatan yang paling umum dilakukan oleh orang-orang untuk ‘menghentikan puasa’, ya makan!

Jadi, terjemahan kata ‘breakfast’ ke Bahasa Indonesia secara lengkap adalah ‘makan di pagi hari untuk menghentikan kegiatan puasa yang dilakukan sebelumnya ketika sedang istirahat tidur di malam hari’. Jika artinya diringkas dan dipadatkan dengan difokuskan pada jenis kegiatan, bukan pada waktu melakukan kegiatan tersebut, kata ‘breakfast’ akan bermakna ‘makan untuk menghentikan puasa’.

Maka kesimpulannya adalah, ‘buka puasa’ jika diterjemahkan ke bahasa Inggris akan lebih tepat jika disebut ‘breakfast’. Pada hakikatnya, 'breakfast' berarti ‘sarapan’ atau ‘santap pagi’, tetapi jika kita memfokuskan kata ‘breakfast’ dari kata-kata yang menyusunnya, yakni ‘break’ dan ‘fast’, maka ‘breakfast’ juga bisa berarti ‘buka puasa’, meskipun ‘buka puasa’ umumnya tidak dilakukan di pagi hari. ‘Breakfast’ memiliki dua arti, namun bisa dibedakan berdasarkan konteks dan waktu pembicaraannya. Jika diucapkan di pagi hari berarti ‘sarapan’ atau ‘santap pagi’, jika diucapkan menjelang adzan maghrib, khususnya di Bulan Ramadhan, berarti ‘buka puasa’.

So, AGJ, you might want to rephrase your sentence….

1 comment: