Sunday, December 2, 2012

Kelirumologi: 'Persija Jakarta', 'Persib Bandung'

Thought terkait: What's In A Name

Salah satu keunikan sepak bola Indonesia terletak pada penamaan klub-klub profesional. Seperti yang kita ketahui, nama-nama klub sepak bola Indonesia kebanyakan berupa singkatan atau akronim yang diawali oleh huruf ‘P’, seperti PSIS, PSMS, Persija dan Persib. Hal ini muncul karena klub-klub tersebut merupakan ‘warisan’ dari era kompetisi Perserikatan. Klub-klub peserta kompetisi Perserikatan didirikan dan dibina oleh pemerintah daerah di masing-masing domisili klub yang bersangkutan. Sehingga, mau tidak mau, klub harus membawa identitas daerahnya di dalam penamaannya.

Hampir seluruh klub profesional di Indonesia sekarang memiliki nama dengan diawali singkatan ‘P’ atau akronim ‘Per’. Kepanjangan dari singkatan dan akronim tersebut adalah ‘Persatuan’.

Setelah singkatan ‘P’ dan akronim ‘Per’, biasanya dilanjutkan dengan singkatan ‘S’ atau akronim berawalan ‘s’ yang merupakan kependekan dari ‘sepak bola’.

Selanjutnya, beberapa klub ada yang menggunakan singkatan ‘I’ atau akronim ‘i’ yang berarti ‘Indonesia’. Umumnya, nama klub diakhiri dengan singkatan atau akronim nama daerah tempat di mana klub berdomisili. Berikut contohnya:


PSIS
Persatuan Sepak bola Indonesia Semarang




PSDS
Persatuan Sepak bola Deli Serdang



Persidafon
Persatuan Sepak bola Indonesia Dafonsoro



  Persebaya
  Persatuan Sepak bola Surabaya



Dalam hal penyebutan nama-nama klub tersebut, kita sering mendengar komentator berucap, “Persija Jakarta akan berhadapan dengan Persib Bandung..” atau melihat tulisan “PSM Makassar” dan “Persita Tangerang”. Kita biasanya tidak sadar bahwa sebetulnya penyebutan seperti itu adalah keliru. Karena dari pola penamaan dengan singkatan dan akronim seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, “ja” dalam “Persija” adalah singkatan dari “Jakarta”, “b” dari “Persib” adalah singkatan dari “Bandung”. Sehingga, keliru jika kita menyebut “Persija Jakarta” atau “Persib Bandung”, yang kalau dipanjangkan menjadi “Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Jakarta” dan “Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung Bandung”. Begitu juga dengan “PSM Makassar” dan “Persita Tangerang” yang kalau dipanjangkan akan menjadi “Persatuan Sepak bola Makassar Makassar” dan “Persatuan Sepak bola Indonesia Tangerang Tangerang”.


Namun, meskipun keliru, penyebutan tersebut kadang membantu kita untuk memperjelas, terutama untuk klub-klub dengan singkatan atau akronim yang sama. Contohnya seperti “Persiba”, di mana “ba” bisa berarti “Bantul” atau “Balikpapan”.


Kekeliruan dalam hal penyebutan singkatan dan akronim klub sepak bola sama dengan kekeliruan yang sering muncul dalam penyebutan singkatan bank. Sering kita dengar pengucapan “Bank BNI”, “Bank BCA”, atau “Bank BRI”. Padahal, huruf “B” dari nama-nama bank tersebut adalah singkatan dari kata “Bank”. Sehingga kalau kita bilang, “Bank BCA,” sebetulnya kita berkata “Bank Bank Central Asia.”

Kita tidak akan pernah bisa menghindar dari kekeliruan. Tetapi jika kekeliruan yang kita buat bisa membantu kita dalam berkomunikasi, tidak ada salahnya jika kita mentolerir kekeliruan tersebut.

Cheers,
Pramuaji “Ajay”

*pics courtesy of:
divisiutama.co.id
id.wikipedia.org
weltfussballarchiv.com 
persibabantul.wordpress.com