http://www.toptenofcity.com |
us.123rf.com |
http://www.springville.org |
Sulit untuk menyanggah statement
yang menyebutkan bahwa sepak bola merupakan cabang olah raga yang paling
digemari oleh penduduk bumi. Hal tersebut dikarenakan statement tadi didukung oleh fakta-fakta yang ada, baik yang
terlihat maupun tidak terlihat oleh pandangan mata. Ketika datang event besar sepak bola seperti Piala
Dunia, kita tidak hanya bisa melihat tapi juga bisa merasakan popularitas olah
raga tendang-menendang bola ini di lingkungan sekitar kita. Dengan dibantu oleh
kemajuan teknologi informasi di era globalisasi, euforia sepak bola semakin
cepat menular ke masing-masing orang, terutama bagi para penikmatnya. Seiring
berjalannya waktu, sepak bola tidak pernah kekurangan penggemarnya yang berasal
dari seluruh penjuru bumi.
Muncul pertanyaan, “Mengapa sepak bola bisa begitu digemari
oleh banyak orang?” Blogpost saya
kali ini akan mencoba memberi pandangan saya terhadap pertanyaan tersebut, yang
mungkin bisa menjadi awal dari sebuah jawaban.
1. Sudut Pandang
Filosofis
Utamanya, sepak bola dimainkan dengan cara menendang bola menggunakan kaki. Dari caranya dimainkan, sepak bola mampu menjadi refleksi kehidupan manusia pada umumnya. Mengendalikan bola dengan kaki tentu lebih sulit dibanding dengan menggunakan tangan. Butuh latihan khusus untuk mengasah kemampuan seseorang hingga ia mampu memainkan bola dengan kakinya. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Hanya segelintir manusia di bumi ini yang bisa menjalani hidupnya semudah mengendalikan bola dengan tangan. “Tangan” di sini dianalogikan sebagai kemudahan-kemudahan yang diperoleh dalam hidup, yang pada umumnya masuk dalam konteks materi. Ada lebih banyak orang lagi yang perlu bersusah payah terlebih dahulu dalam menjalani kehidupannya karena mereka tidak memiliki “tangan” yang dimaksud. Orang-orang tersebut membutuhkan usaha yang lebih guna mampu mengendalikan hidupnya bagai mengendalikan bola dengan kaki.
Utamanya, sepak bola dimainkan dengan cara menendang bola menggunakan kaki. Dari caranya dimainkan, sepak bola mampu menjadi refleksi kehidupan manusia pada umumnya. Mengendalikan bola dengan kaki tentu lebih sulit dibanding dengan menggunakan tangan. Butuh latihan khusus untuk mengasah kemampuan seseorang hingga ia mampu memainkan bola dengan kakinya. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Hanya segelintir manusia di bumi ini yang bisa menjalani hidupnya semudah mengendalikan bola dengan tangan. “Tangan” di sini dianalogikan sebagai kemudahan-kemudahan yang diperoleh dalam hidup, yang pada umumnya masuk dalam konteks materi. Ada lebih banyak orang lagi yang perlu bersusah payah terlebih dahulu dalam menjalani kehidupannya karena mereka tidak memiliki “tangan” yang dimaksud. Orang-orang tersebut membutuhkan usaha yang lebih guna mampu mengendalikan hidupnya bagai mengendalikan bola dengan kaki.
konon.cc |
2. Kesederhanaan dan
Kesamaan (simplicity and universality)
Sepak bola merupakan olah raga yang sangat sederhana. Hanya butuh ruangan seadanya dan sebuah bola untuk memainkannya. Satu orang dan satu bola bisa bermain juggling. Dua orang bisa bermain passing. Empat orang sudah bisa membentuk dua tim. Tidak perlu gawang dengan standar FIFA untuk bisa bermain sepak bola. Cukup dengan batu, tas sekolah, atau bahkan alas kaki yang diletakkan sejajar dengan jarak tertentu untuk dijadikan sebagai penanda garis gawang. Sebagai sebuah ide, sepak bola yang dimainkan di Estadio Santiago Bernabeu oleh Real Madrid dan Barcelona sama dengan sepak bola yang dimainkan oleh anak-anak di gang-gang kecil di daerah Rocinha, Brazil. Ide sederhana yang diejawantahkan ke dalam sebuah permainan tendang-menendang bola.
Tidak perlu sepatu mahal bermerek terkenal dan cukup dengan bertelanjang kaki,
anak-anak di pesisir pantai Timor Leste bisa bermain sepak bola dengan penuh
suka cita. Tidak perlu bola buatan khusus yang ditunjang dengan teknologi
canggih dan cukup dengan gulungan rumput yang dibungkus dan dijahit seadanya,
bocah-bocah di wilayah konflik Somalia juga bisa memainkan sepak bola dengan
riang gembira.
Dengan segala kesederhanaannya, sepak bola mampu memikat hati banyak orang, setidaknya dalam hal memainkannya. Semakin banyak orang yang turut bermain sepak bola, semakin banyak juga orang yang menggemarinya.
Sepak bola merupakan olah raga yang sangat sederhana. Hanya butuh ruangan seadanya dan sebuah bola untuk memainkannya. Satu orang dan satu bola bisa bermain juggling. Dua orang bisa bermain passing. Empat orang sudah bisa membentuk dua tim. Tidak perlu gawang dengan standar FIFA untuk bisa bermain sepak bola. Cukup dengan batu, tas sekolah, atau bahkan alas kaki yang diletakkan sejajar dengan jarak tertentu untuk dijadikan sebagai penanda garis gawang. Sebagai sebuah ide, sepak bola yang dimainkan di Estadio Santiago Bernabeu oleh Real Madrid dan Barcelona sama dengan sepak bola yang dimainkan oleh anak-anak di gang-gang kecil di daerah Rocinha, Brazil. Ide sederhana yang diejawantahkan ke dalam sebuah permainan tendang-menendang bola.
media.thestate.com |
Dengan segala kesederhanaannya, sepak bola mampu memikat hati banyak orang, setidaknya dalam hal memainkannya. Semakin banyak orang yang turut bermain sepak bola, semakin banyak juga orang yang menggemarinya.
3. Unsur estetik
Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para atlet sepak bola bisa dinilai
memiliki unsur estetik yang tinggi. Gerakan roulette
yang dilakukan oleh Zinedine Zidane, trik bunny hop yang sering dipraktikkan oleh Cuauhtemoc Blanco, hingga
lompatan akrobatik yang ditunjukkan oleh Widodo C. Putro kala menjebol gawang Korea
Selatan di ajang Piala Asia 1996, semuanya merupakan wujud dari nilai estetika
yang tertanam dalam olah raga sepak bola.
Bukan hanya melalui gerakan, unsur estetik juga bisa tampak dari cara (kiat) para seniman lapangan hijau dalam menendang bola yang diatur sedemikian rupa, sehingga menghasilkan arah bola yang seolah-olah mengabaikan teori-teori fisika. Lengkungan bola hasil tendangan David Beckham atau jurus “bola berdansa” yang dikeluarkan oleh Juninho Pernambucano merupakan contohnya.
Kemudian, dibantu dengan ekspos media yang luas, unsur estetik sepak bola
terpampang dari penampilan para atletnya. Hal ini tentu berkaitan erat dengan
unsur atletis. Ada banyak kaum hawa yang terpukau dengan kegantengan Cesc
Fabregas atau Kaká. Juga sebaliknya, ada banyak pula pria yang terpana melihat
kecantikan Alex Morgan atau Nayeli Rangel.
Unsur estetik mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang untuk menyukai suatu cabang olah raga. Sepak bola memiliki banyak “sumber” yang mengedepankan unsur ini, sehingga semakin banyak pula orang yang menyukainya.
http://www.champions-soccertraining.com |
Bukan hanya melalui gerakan, unsur estetik juga bisa tampak dari cara (kiat) para seniman lapangan hijau dalam menendang bola yang diatur sedemikian rupa, sehingga menghasilkan arah bola yang seolah-olah mengabaikan teori-teori fisika. Lengkungan bola hasil tendangan David Beckham atau jurus “bola berdansa” yang dikeluarkan oleh Juninho Pernambucano merupakan contohnya.
lifeofryan.ca |
Unsur estetik mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang untuk menyukai suatu cabang olah raga. Sepak bola memiliki banyak “sumber” yang mengedepankan unsur ini, sehingga semakin banyak pula orang yang menyukainya.
Disadari atau tidak, ada banyak kejadian kontroversial di dunia sepak bola yang justru membuat kita semakin tertarik dengan cabang olah raga tersebut. Hal ini memang tampak kontradiktif, mengingat hal-hal negatif yang ditimbulkan dari sebuah kontroversi pada umumnya membuat orang menjauh. Namun itulah sepak bola. Kontroversi yang muncul sering dianggap sebagai “bumbu penyedap” dalam sebuah sajian bernama sepak bola.
soccerjones.com |
Kontroversi dalam dunia sepak bola bagi saya pribadi bukanlah sebagai “bumbu penyedap” semata, melainkan sebagai salah satu “bahan utama” bagi kita untuk bisa menikmati sepak bola. Kontroversi mengajarkan kita cara bersikap, baik itu apresiatif, asosiatif, repulsif dan lain sebagainya dalam situasi dan kondisi tertentu. Hingga pada akhirnya kita bisa menjadi lebih dewasa dari pengalaman yang kita lalui dalam menyikapi kontroversi tersebut.
i162.photobucket.com |
“Some people believe football is a matter of life and death. I'm very disappointed with that attitude. I can assure you it is much, much more important than that.” – Bill Shankly
setuju banget sama tulisan ini... tapi kalo gw lebih menekankan pada simplicity untuk poin awal kenapa sepak bola populer.. Karena gw suka sepak bola awalnya karena suka mainnya, baru deh mulai suka nonton di TV dan akhirnya sampai sekarang mendalami sisi-sisi lain seperti filosofis dan kontroversi juga estetikanya :D
ReplyDeletegood point!
Deletethanks! :)
BONUS 10% SETIAP HARI
ReplyDeleteDelegasi Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan terbaik yang menyediakan jasa layanan buat permulaan akun permainan judi atau taruhan online bagi anda di kantor cabang judi online yg berperingkat International, berlaku dan terpercaya hanya di situs judi online deposit pulsa.
Yang Merupakan Cabang Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dgn perusahaan Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penguasaan Isle of Man untuk beroperasi yang merupakan juru taruhan sport sedunia.
https://agenzeus.com/main-judi-online-deposit-pulsa/
Daftar sekarang di Zeusbola.biz
Agen Terpercaya
ReplyDeleteBISA DEPOSIT PAKAI OVO
ReplyDeleteCemePoker merupakan peserta Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yg sediakan beraneka tidak sedikit game dgn 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan juga sebagai kantor cabang judi poker dengan rating win tertinggi.
cemepoker menjamin 100% keamanan sebagian membernya terus pemain Poker ana dipastikan 100% Player VS Player.
janganlah lengah nantikan sawab merenggut setiap bulannya dan kompensasi referal seumur pandangan hidup
https://www.pokerceme.info/daftar-poker-online-deposit-via-ovo/
Ayo daftar hari ini di cemepoker ---> http://104.248.153.37/