The Butterfly Effect

"It has been said something as small as the flutter of a butterfly's wings can ultimatley caused a typhoon halfway around the world" – Chaos Theory

"Butterfly Effect" atau "Efek Kupu-Kupu" merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan konsep dependensi yang sensitif dalam suatu kondisi tertentu. Istilah ini merupakan bagian dari Chaos Theory, dan dikemukakan pertama kali oleh Edward Lorenz. Penjelasan singkat dari istilah ini adalah bahwa suatu perubahan kecil di suatu lokasi dalam sistem yang bersifat kompleks dapat menyebabkan efek besar di tempat lain.
"Butterfly Effect" menggunakan kepakan sayap kupu-kupu sebagai ekspresi, bahwa suatu hal kecil macam kepakan sayap seekor kupu-kupu bisa menyebabkan angin topan di suatu tempat di belahan dunia lain. Secara faktual, kepakan sayap kupu-kupu bersifat konstan, namun faktor-faktor lain seperti lokasi dimana kupu-kupu tersebut mengepakkan sayapnya, konsekuensi dari kejadian tersebut, dan lokasi dari konsekuensi tersebut akan mengalami perubahan besar.
Ide yang coba dijelaskan oleh istilah ini adalah kepakan sayap kupu-kupu bisa menciptakan perubahan kecil di atmosfer yang dapat mengubah arah, menunda, meningkatkan kecepatan, atau bahkan mencegah terjadinya bencana angin topan di suatu tempat. Kepakan sayap menggambarkan suatu perubahan kecil di suatu kondisi awal dalam sebuah sistem, yang menyebabkan terjadinya rangkaian kejadian yang merubah sistem dalam skala besar.
Istilah ini bisa diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti biologi, fisika, ekonomi, dan lain-lain. Tidak hanya itu, istilah ini secara sadar maupun tidak, sering diungkapkan untuk menggambarkan rangkaian kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. "Andai saya tidak melakukan itu dulu, mungkin saya tidak akan jadi seperti ini", "Jika dulu saya melakukan hal tersebut, pasti sekarang saya sudah berada di tempat itu", adalah beberapa contoh kalimat yang menggambarkan ide dari "Efek Kupu-Kupu". Sebagian besar dari kita pasti pernah berpikir demikian.
Aplikasi istilah "Efek Kupu-Kupu" juga bisa digambarkan dalam dinamika di dunia sepak bola yang terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan. Suatu kejadian dalam suatu pertandingan yang dilakukan oleh seorang pemain memiliki efek yang berbeda-beda, dengan skala yang variatif. Mungkin anda masih ingat iklan suatu produk apparel sepak bola selama Piala Dunia 2010 lalu, yang dibintangi Wayne Rooney, Didier Drogba, Fabio Cannavaro dan Cristiano Ronaldo. Dalam iklan tersebut diceritakan bagaimana aksi dari setiap pemain dalam suatu kondisi tertentu bisa berpengaruh terhadap masa depan si pemain, bahkan negara asal si pemain. Iklan tersebut menggambarkan dua skenario yang berhubungan dengan suatu kejadian di lapangan dalam suatu pertandingan. Jika Cannavaro tidak mampu mencegah gol Drogba, maka seluruh warga Pantai Gading akan bersuka cita, sebaliknya jika Cannavaro bisa menghalau sepakan Drogba, maka ia akan dinobatkan sebagai pahlawan Italia. Kira-kira begitulah aplikasi "Efek Kupu-Kupu" dalam dunia sepak bola.
Saya kebetulan menemukan video dari youtube yang menggambarkan aplikasi "Efek Kupu-Kupu" di dunia sepak bola secara lebih dramatis. Video ini merupakan gabungan dari footages yang menceritakan bagaimana suatu momen faktual, yang pernah terjadi dalam dunia sepak bola, tidak seperti momen yang sebenarnya terjadi. Lalu diceritakan bagaimana efek dari 'kejadian yang tidak pernah terjadi' tersebut.
The Butterfly Effect by ElAlonso

Hikmah yang bisa dipetik dari video tersebut adalah setiap tindakan, setiap kejadian yang kita lakukan dan kita alami pasti memiliki konsekuensi. Perubahan kecil dari tindakan dan kejadian tersebut, ternyata berpotensi untuk merubah konsekuensinya. Itulah mengapa kita dituntut untuk berkonsentrasi penuh serta mengeluarkan kemampuan terbaik kita dalam bertindak di situasi-situasi tertentu. Efek yang ditimbulkan dari tindakan kita bergantung pada situasi yang kita alami. Situasi dalam suatu pertandingan menuntut para pesertanya untuk memiliki mental yang kuat, pikiran yang fokus, serta jiwa yang tenang supaya output dari setiap tindakan yang dilakukan di lapangan bisa membawa pengaruh positif bagi individu dan tim secara keseluruhan dalam skala kecil, sementara skala besarnya akan melibatkan pihak-pihak lain di luar tim, di luar lapangan, di luar pertandingan.

Semoga anda bisa mengambil pelajaran dari blogpost ini,,
Maju terus Sepak Bola Indonesia..!!