Piala Dunia Afrika Selatan 2010 telah usai, juara dunia baru telah muncul, euforia pesta sepakbola dunia juga sudah semakin berkurang, tetapi bukan berarti efek dari Piala Dunia langsung hilang begitu saja. Ada banyak fenomena-fenomena serta wacana-wacana baru yang muncul seiring dengan berakhirnya SouthAfrica2010.
Salam Sepakbola,,,,
Salah satu fenomena menarik yang menjadi bagian dari Piala Dunia 2010 adalah fenomena suporter. Dengan jumlah yang melebihi 750 juta pemirsa di seluruh dunia, baik yang menonton langsung maupun melalui layar kaca, penyelenggaran Piala Dunia tahun ini telah banyak memunculkan kejadian-kejadian unik yang berhubungan dengan suporter. Mulai dari tiupan bising vuvuzela yang mengganggu, hadirnya figur-figur penting dan terkenal di tribun stadion, hingga maraknya kegiatan-kegiatan NonBar (nonton bareng) telah mengiringi berbagai macam kisah sedih dan senang para suporter Piala Dunia kali ini.
Indonesia memiliki masyarakat yang berisi banyak penggila bola. Meskipun Tim Nasional Indonesia tidak pernah mengikuti putaran final Piala Dunia, dan banyak dari masyarakatnya yang tidak mampu untuk pergi ke Benua Hitam untuk menikmati atmosfer Piala Dunia secara langsung, bukan berarti mereka akan kehilangan euforia dan keceriaan yang dimunculkan oleh Piala Dunia. Karena mereka bisa menikmatinya melalui siaran langsung televisi .
Selama Piala Dunia Afrika Selatan 2010 berlangsung kemarin, saya sedikit memantau ciri dan perilaku suporter lokal Indonesia dalam menanggapi dan menyaksikan ajang 4 tahunan tersebut. Dan ternyata ada keunikan tersendiri yang ditujukan oleh para suporter lokal tersebut, yang bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor, diantaranya antusiasme, pengetahuan tentang sepakbola secara umum, dukungan yang diberikan, tujuan mereka menonton pertandingan, dan juga jumlah pertandingan yang mereka tonton selama Piala Dunia 2010 berlangsung.
Tulisan ini akan memberikan penjabaran secara singkat tentang hasil “pantauan” saya dalam mencirikan dan mengelompokkan individu-individu, terkait dengan tanggapan dan perilaku mereka terhadap datangnya ajang Piala Dunia 2010. Dan penjabarannya adalah sebagai berikut:
Indonesia memiliki masyarakat yang berisi banyak penggila bola. Meskipun Tim Nasional Indonesia tidak pernah mengikuti putaran final Piala Dunia, dan banyak dari masyarakatnya yang tidak mampu untuk pergi ke Benua Hitam untuk menikmati atmosfer Piala Dunia secara langsung, bukan berarti mereka akan kehilangan euforia dan keceriaan yang dimunculkan oleh Piala Dunia. Karena mereka bisa menikmatinya melalui siaran langsung televisi .
Selama Piala Dunia Afrika Selatan 2010 berlangsung kemarin, saya sedikit memantau ciri dan perilaku suporter lokal Indonesia dalam menanggapi dan menyaksikan ajang 4 tahunan tersebut. Dan ternyata ada keunikan tersendiri yang ditujukan oleh para suporter lokal tersebut, yang bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor, diantaranya antusiasme, pengetahuan tentang sepakbola secara umum, dukungan yang diberikan, tujuan mereka menonton pertandingan, dan juga jumlah pertandingan yang mereka tonton selama Piala Dunia 2010 berlangsung.
Tulisan ini akan memberikan penjabaran secara singkat tentang hasil “pantauan” saya dalam mencirikan dan mengelompokkan individu-individu, terkait dengan tanggapan dan perilaku mereka terhadap datangnya ajang Piala Dunia 2010. Dan penjabarannya adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Apatis
Individu yang termasuk dalam kelompok ini sama sekali tidak terpengaruh oleh gaung event akbar 4 tahunan ini. Antusiasme dan pengetahuan mereka tentang sepakbola sangat minim, atau bahkan tidak ada sama sekali. Mereka tidak peduli terhadap maraknya pemberitaan di media massa yang selama 1 bulan penuh membahas tentang Piala Dunia. Dan mungkin selama 1 bulan penyelenggaraan Piala Dunia, mereka menjadi kelompok yang “termarginalkan”. Mereka hampir tidak pernah menonton pertandingan Piala Dunia, dan kalaupun pernah, paling cuma sebentar. Cuma ada 1 alasan mereka termasuk dalam kelompok ini, yaitu karena mereka tidak menyukai sepakbola, atau secara umum, tidak menyukai olahraga.
2. Kelompok Suporter Dadakan / Musiman
Kelompok suporter ini hanya mucul ketika event akbar seperti Piala Dunia sedang berlangsung, mereka jarang muncul ketika musim reguler liga sepakbola dunia berjalan. Hal ini membuktikan bahwa orang yang termasuk dalam kelompok ini terkena efek langsung dari euforia Piala Dunia. Antusiasme mereka terhadap sepakbola muncul seketika tatkala putaran final Piala Dunia atau ajang level internasional lainnya sedang berlangsung. Tujuan mereka menonton Piala Dunia berbeda-beda, tergantung beberapa faktor. Begitu juga jumlah pertandingan yang mereka saksikan. Kelompok suporter ini memiliki sub-sub kelompok sebagai berikut.
a) Suporter Musiman Standar
Kelompok suporter ini umumnya terkena efek langsung dari euforia ajang sebesar Piala Dunia. Ketika liga sepakbola dunia menjalani musim reguler, mereka tidak aktif mengikutinya, namun ketika Piala Dunia berlangsung, mendadak antusiasme mereka muncul. Hal ini terkait dengan situasi di lingkungan sekitarnya yang seringkali berbau Piala Dunia, mulai dari pemberitaan di media massa, obrolan teman-teman, dan iklan-iklan yang menampilkan segala hal yang berhubungan dengan Piala Dunia. Pengetahuan mereka tentang sepakbola tergolong rendah, namun sudah cukup untuk bisa menikmati Piala Dunia, selama ajang itu berlangsung. Pertandingan yang ditonton oleh kelompok suporter ini biasanya adalah pertandingan-pertandingan high profile. Dan dukungan mereka terhadap suatu tim bersifat spontan.
b) Suporter NonBar Pasif
Suporter NonBar pasif memiliki antusiasme yang tinggi untuk hadir di acara NonBar, namun tidak memiliki pengetahuan tentang sepakbola yang tinggi. Tujuan mereka menonton pertandingan Piala Dunia hanya untuk merasakan keramaian dan atmosfer NonBar, atau istilahnya “cuman ikut-ikutan doang”. Mereka belum dan bahkan tidak tahu tim mana yang akan mereka dukung dalam pertandingan yang mereka tonton, yang penting nongkrong rame-rame. Tujuan lain adalah untuk menemani atau memenuhi undangan dari teman atau pasangan yang datang ke acara NonBar, dimana si teman atau si pasangan termasuk ke dalam sub-kelompok berikutnya.
c) Suporter NonBar aktif
Suporter NonBar aktif memiliki antusiasme dan tujuan yang sama dengan suporter NonBar pasif, namun ia memiliki pengetahuan yang cukup tinggi tentang sepakbola secara umum. Mereka biasanya mendukung salah satu tim dari awal berlangsungnya Piala Dunia, dan mereka hampir selalu hadir dalam acara NonBar yang melibatkan tim tersebut. Suporter ini juga aktif mengajak rekan-rekan atau pasangannya yang termasuk dalam kelompok suporter NonBar pasif.
3. Gambler
Pertandingan-pertandingan Piala Dunia tentunya menjadi ajang taruhan menarik bagi para gambler. Dan mereka tidak ingin melewatkan kesempatan untuk ikut memasang taruhan di setiap pertandingan. Antusiasme para gambler didasari atas keinginan untuk memenangi taruhan, maka banyak dari mereka yang nongol ketika Piala Dunia berlangsung. Ada 3 sub-kelompok gambler, yang dibedakan berdasarkan tim yang dia dukung, atau lebih tepatnya tim yang mereka pasang saat taruhan, yaitu.
a) Loyal
Gambler yang termasuk dalam kelompok loyal hanya menonton, mendukung dan memasang taruhan untuk satu tim yang dia bela. Dia tidak memasang taruhan di pertandingan-pertandingan yang tidak melibatkan tim favoritnya.
b) Labil-realistis
Gambler ini aktif memasang taruhan di banyak pertandingan, baik pertandingan Big Match atau gurem. Pengetahuan sepakbola yang dimiliki gambler ini termasuk tinggi, karena mereka membutuhkan hal tersebut untuk memperhitungkan segala macam kemungkinan dari faktor teknis maupun non-teknis demi kemenangan tim yang dia pasang taruhan, sehingga mereka cenderung bersifat realistis, yang berarti akan memasang taruhan untuk tim-tim besar yang memiliki kans lebih besar untuk menang. Mereka akan menonton dan mendukung tim-tim yang dia pilih untuk memenangi taruhan. Kelompok gambler ini sangat membenci prinsip “bola itu bundar”.
c) Ngarep
Gambler ini berani memasang taruhan pada tim-tim kecil yang akan berhadapan dengan tim besar. Mereka mengharapkan kemenangan taruhan yang besar karena tim-tim kecil yang mereka dukung memliki odds yang rendah. Mereka juga seringkali mendapatkan dan memanfaatkan voor dari lawan taruhannya. Mereka menggantungkan harapan yang tinggi kepada tim-tim gurem, yang akan berhadapan dengan tim besar. Mereka menjunjung tinggi prinsip “bola itu bundar” dan termasuk dalam kelompok anti-kemapanan.
b) Labil-realistis
Gambler ini aktif memasang taruhan di banyak pertandingan, baik pertandingan Big Match atau gurem. Pengetahuan sepakbola yang dimiliki gambler ini termasuk tinggi, karena mereka membutuhkan hal tersebut untuk memperhitungkan segala macam kemungkinan dari faktor teknis maupun non-teknis demi kemenangan tim yang dia pasang taruhan, sehingga mereka cenderung bersifat realistis, yang berarti akan memasang taruhan untuk tim-tim besar yang memiliki kans lebih besar untuk menang. Mereka akan menonton dan mendukung tim-tim yang dia pilih untuk memenangi taruhan. Kelompok gambler ini sangat membenci prinsip “bola itu bundar”.
c) Ngarep
Gambler ini berani memasang taruhan pada tim-tim kecil yang akan berhadapan dengan tim besar. Mereka mengharapkan kemenangan taruhan yang besar karena tim-tim kecil yang mereka dukung memliki odds yang rendah. Mereka juga seringkali mendapatkan dan memanfaatkan voor dari lawan taruhannya. Mereka menggantungkan harapan yang tinggi kepada tim-tim gurem, yang akan berhadapan dengan tim besar. Mereka menjunjung tinggi prinsip “bola itu bundar” dan termasuk dalam kelompok anti-kemapanan.
4. Kelompok Suporter Labil
Mereka yang termasuk dalam kategori labil, ada yang memiliki pengetahuan tentang sepakbola yang tinggi dan ada juga yang rendah. Kelompok suporter ini juga mayoritas memiliki sifat dadakan atau musiman juga, namun pengelompokkan mereka difokuskan pada kepada siapa mereka memberi dukungan. Mereka cenderung plinplan dalam mendukung tim, dan kebanyakan dari mereka tidak hanya mendukung satu tim, tergantung faktor-faktor sebagai berikut.
a) Klub Favorit
Suporter ini lebih suka terhadap klub daripada tim nasional. Mengingat satu klub terdiri dari beberapa pemain dari berbagai negara, maka dia akan mendukung negara-negara yang dibela oleh pemain dari klub yang dia sukai. Misalnya, suporter klub Inter Milan akan mendukung Belanda, Brazil, Argentina, Kamerun, dan negara lainnya, selama di negara tersebut terdapat pemain Inter Milan.
b) Gaya Bermain Tim
Beberapa orang ada yang suka dengan suatu tim karena gaya bermainnya. Yang paling banyak digandrungi adalah gaya bermain menyerang, karena mereka senang melihat aksi-aksi serangan sporadis dan taktis untuk memburu gol. Namun ada juga yang senang melihat gaya bermain bertahan atau pragmatis. Menurut mereka, penerapan strategi bertahan memiliki seni dan keindahan tersendiri, meskipun tidak terlalu banyak orang yang senang dengan gaya bermain ini. Mereka yang tergolong offensive-minded membela tim-tim seperti Spanyol, Belanda, Jerman, atau Portugal. Sementara mereka yang tergolong defensive-minded membela tim-tim seperti Yunani, Swiss, atau Italia.
c) Pemain, dari sisi teknis
Ada banyak orang yang menyukai atau mengidolakan pemain-pemain dengan skill individu yang tinggi. Mereka senang melihat sang pemain beraksi di lapangan melalui gocekan-gocekan, umpan-umpan, atau gol-gol yang dicetak oleh si pemain bintang. Ada banyak pula pemain-pemain di dunia yang termasuk dalam kategori high skilled ini. Sehingga suporter labil yang mengidolakan pemain dari sisi teknis ini biasanya akan mendukung banyak tim. Misalnya, mendukung Portugal karena ada Cristiano Ronaldo, mendukung Brazil karena ada Kaka’ atau Robinho, juga mendukung Inggris karena ada Wayne Rooney, dan yang lainnya.
d) Pemain, dari sisi ketampanan
Tanpa bermaksud mengangkat isu gender dan seksualitas secara diskriminatif, saya berani mengatakan bahwa sub-kelompok suporter labil ini hampir semuanya adalah kaum hawa. Singkat kata, mereka mendukung tim yang memiliki pemain-pemain berwajah rupawan. Dan tujuan utama mereka bukanlah untuk menonton pertandingan, melainkan menonton pemain berwajah tampan beraksi. Hampir dipastikan mereka tidak akan mendukung Afrika Selatan atau Pantai Gading. Mereka umumnya mendukung lebih dari satu tim dari benua Eropa seperti Spanyol, Inggris, Jerman, Italia, Portugal, Belanda, selama di tim tersebut terdapat “si ganteng”, “si cakep”, atau “si keren” serta “si macho”. Mereka mungkin bilang, “gue dukung Spanyol”, tapi ketika pertandingan berlangsung, bukan kata-kata, “ayo Spanyol!” yang mereka ucapkan, melainkan “ayo Fabregas ganteng” atau “ayo Torres manis.” Dan jika ada pria yang termasuk dalam kelompok suporter ini, kemungkinan besar dia hombreng.
ada satu lagi sub-kelompok suporter labil ini, namun mereka tidak memiliki alasan dukungan yang jelas, yang termasuk dalam faktor-faktor yang disebutkan diatas. Mereka hanya memilik tujuan untuk mengejek, atau menghina suporter yang timnya menderita kekalahan. Dukungan mereka tidak jelas ke tim mana, pokoknya ketika mereka melihat suporter suatu tim yang sedang sedih karena timnya baru saja mengalami kekalahan, mereka akan mengejek si suporter itu. Sub-kelompok suporter labil ini saya sebut “Suporter Bajingan Labil.”
5. Kelompok Suporter True-Believer
Orang-orang yang termasuk dalam kategori true-believer merupakan maniak bola yang tidak ingin melewatkan euforia Piala Dunia yang hanya datang 4 tahun sekali. Antusiasme mereka ditunjukkan dengan menonton hampir seluruh pertandingan Piala Dunia, baik di rumah, di acara NonBar, atau dimanapun dia berada ketika pertandingan berlangsung. Para true-believers juga tidak perah melewatkan pertandingan-pertandingan kualifikasi regional, sebelum putaran final Piala Dunia berlangsung. Pengetahuan mereka tentang sepakbola termasuk tinggi, karena sering mengikuti perkembangan cabang olahraga ini melalui media massa. Kelompok suporter ini umumnya memiliki loyalitas tinggi terhadap satu tim yang dia dukung sejak awal putaran final Piala Dunia, atau bahkan sejak babak kualifikasi regional. Dia hampir tidak pernah melewatkan pertandingan yang melibatkan tim yang dia dukung. Ketika timnya kalah, semangat dia untuk menonton Piala Dunia akan sedikit berkurang, namun masih tetap ada antusiasme untuk menonton pertandingan-pertandingan sisa hingga babak final. Tujuan mereka adalah menikmati event pesta sepakbola terbesar sejagat dengan maksimal.
Dari 5 kelompok yang telah disebutkan diatas, termasuk kelompok manakah anda?
(^c^,)
Gw apa yah? Gw mah setia dukung Inggris, tapi kalo udah kalah ya jagoin yg lain slama turnamen itu.. Abis Piala Dunia kelar juga gw tetep nonton bola,hehe... Kalo ada yang ganteng mah bonus atuh... :)
ReplyDeletelalu kalo gw apa donk jay? gak lengkap nih pilihannya. gw pendukung inggris yang menilai ego pemain asal liverpool dan chelsea adalah yang merusak permainan inggris karena gak rela pemain MU yang terpilih sebagai ujung tombak serangan memasukkan bola ke gawang lawan, dimana gw lebih suka nonton sendiri dibanding nobar. hayooo yang mana? hahahaha
ReplyDeletebusseeett,, alasannya ribet banget, kang! hahaha..
ReplyDeletehmm,, jadi menurut saya sih anda masuk ke kelompok true-believer yang berlandaskan preferensi klub favorit,, hehehehe :D