Jika
ada orang yang bertanya, “Apa yang anda ketahui tentang sepak bola?” Saya cukup
yakin anda bisa segera menjawabnya. Sebagai cabang olah raga yang banyak
digemari dan memiliki porsi pemberitaan yang sangat besar, dapat dikatakan
hampir semua orang mengerti ide dasar dari sepak bola. Secara umum, sepak bola
bisa diungkapkan sebagai salah satu cabang olah raga. Selain itu, sepak
bola juga bisa diartikan sebagai permainan yang dimainkan dengan menendang bola
dengan kaki, atau singkatnya bermain bola dengan kaki. Setidaknya seperti
itulah arti kata ‘sepak bola’ yang dikemukakan dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia (KUBI) tahun 1976.
Secara lebih spesifik lagi, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) mengartikan ‘sepak bola’ sebagai “permainan beregu di lapangan,
menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing
terdiri atas sebelas pemain, berlangsung selama 2 x 45 menit, di mana kemenangan ditentukan oleh selisih gol yang masuk ke gawang lawan.”
sumber: koleksi pribadi |
Namun
jika anda memiliki concern terhadap
penggunaan kata ‘sepak bola’, anda akan menemukan dua kejanggalan yang
terkadang membingungkan. Pertama, jika anda perhatikan secara seksama, sering muncul
inkonsistensi penulisan kata ‘sepak bola’ di berbagai media. Ada yang menulis ‘sepak
bola’ (sepak dan bola terpisah), dan ada yang menulis ‘sepakbola’ (sepak dan
bola digabung). Kedua, ada sebagian orang yang menganggap kata ‘sepak bola’
adalah sebuah kesalahan dalam berbahasa terkait tata letak. Mereka merasa kata
yang lebih tepat digunakan adalah ‘bola sepak’.
Melalui
diskusi singkat saya dengan pak Waway Tiswaya, Drs., M. Hum. selaku dosen Jurusan
Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, saya akan
mencoba memberikan penjelasan kelirumologis terkait dua kejanggalan yang
disebutkan sebelumnya.
Pertama,
terkait inkonsistensi penulisan, anda mungkin sering menemukannya di berbagai literatur
atau media cetak. Contoh inkonsistensi yang tampak jelas juga bisa ditemukan
dalam penyingkatan nama institusi. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menggunakan
‘sepakbola’ dalam singkatannya sehingga menjadi PSSI. Sementara Sekolah Sepak
Bola menggunakan ‘sepak bola’ sehingga singkatan umumnya menjadi SSB.
Contoh inkonsistensi penulisan sepak bola sumber: salmande.net; supersoccer.co.id |
Guna memberi penjelasan terkait inkonsistensi ini, hal pertama yang perlu kita ketahui adalah
bahwa ‘sepak bola’ merupakan kata majemuk. Pengertian sederhana dari kata
majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk arti baru atau suatu
kesatuan makna. Kata ‘sepak bola’ masuk dalam kategori kata majemuk yang
terdiri atas kata kerja (sepak) dan kata benda (bola).
Penulisan
‘sepakbola’ (sepak dan bola digabung) memang masih sering muncul dalam berbagai
media berbasis tulisan. Hal tersebut dapat dianggap sebagai kekeliruan yang
tidak disengaja. Karena memang pembentukan kata majemuk ‘sepak bola’ masih
belum menemukan keajegan antara senyawa (digabung) atau tak senyawa (terpisah).
Kasus yang sama terjadi pada kata ‘olah raga’ dan ‘sapu tangan’. Dalam kasus
ini, akan lebih tepat bagi para penulis untuk mengacu pada KBBI. Terlebih lagi jika penulis hendak mempublikasikan tulisan di media cetak atau karya ilmiah. Sehingga
cara penulisan yang lebih tepat adalah ‘sepak bola’ (sepak dan bola terpisah),
seperti yang tertera dalam KBBI.
Kedua,
terkait tata letak, ada beberapa orang yang menganggap kata ‘bola sepak’
(seperti yang digunakan dalam Bahasa Melayu) lebih tepat digunakan. Umumnya
mereka mengacu pada terjemahan (translasi) dari bahasa induknya yaitu football, atau mengaitkannya dengan membawa contoh translasi cabang olah raga
lain seperti basketball atau handball.
Bolasepak dalam Bahasa Melayu sumber: ligabolasepakmalaysia.com |
Penjelasan
sederhana untuk menyanggah anggapan tersebut adalah penekanan pada translasi itu sendiri.
Kata ‘bola basket’ atau ‘bola keranjang’ adalah benar translasi dari
basketball. Berdasarkan penerjemahan yang mengacu pada hukum Diterangkan
Menerangkan (DM) yang berlaku dalam Bahasa Indonesia, ‘basket’ berarti ‘keranjang’
(umumnya dibiarkan dalam bahasa aslinya) dan ‘ball’ berarti ‘bola’. Begitu juga
dengan kata ‘bola tangan’ yang merupakan translasi dari handball (hand =
tangan, ball = bola).
Akan
tetapi, ‘bola sepak’ bukanlah translasi yang benar dari football. Karena ‘foot’
jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti ‘kaki’, bukan ‘sepak’ (dalam
Bahasa Inggris, ‘sepak’ adalah ‘kick’). Dalam kasus ini, kata ‘bola kaki’ akan
jauh lebih tepat ketimbang ‘bola sepak’. Entah mengapa Bahasa Melayu
menggunakan istilah ‘bola sepak’, padahal terjemahan dari ‘foot’ dalam bahasa
mereka sama saja dengan Bahasa Indonesia, yaitu ‘kaki’, bukan ‘sepak’.
Lalu,
mengapa Bahasa Indonesia menyebutnya ‘sepak bola’, bukan ‘bola kaki’? Hal ini
ditengarai dilakukan guna menghindari kebingungan yang mungkin muncul dari
pengertian ganda dari kata ‘bola kaki’. Karena kata ‘bola kaki’ sebagai kata
benda dapat juga berarti ‘bola yang digunakan dalam permainan bola menggunakan
kaki’, dengan penggunaan yang sama seperti ‘bola biliar’ atau ‘bola golf’. Dalam konteks ini, kata ‘bola sepak’ juga dapat digunakan dengan pengertian yang sama. Oleh
karena itu, digunakanlah kata ‘sepak bola’ yang secara terminologis mengacu
pada permainan atau cabang olah raga yang kita kenal.
‘Sepak
bola’ bukanlah hasil translasi ataupun adaptasi dari kata football, melainkan
istilah tersendiri yang dimunculkan dan digunakan dalam Bahasa Indonesia. Hal
yang sama juga berlaku dalam Bahasa Italia dengan istilah ‘calcio’ atau Bahasa
Inggris-Amerika Serikat dengan istilah ‘soccer’.
Kebanyakan
bahasa menggunakan adaptasi dari kata football, seperti fĂștbol (Bahasa
Spanyol), Fussball (Bahasa Jerman), futebol (Bahasa Portugis), voetbal (Bahasa
Belanda). Sementara contoh kata translasi dari football yang digunakan dalam
bahasa lain adalah jalkapallo (Bahasa Finlandia – ‘jalka’ = foot, ‘pallo’ =
ball).
Semoga
bermanfaat.
*Terima kasih banyak kepada pak Waway Tiswaya, Drs., M.Hum. atas konsultasinya.
*Entri ini merupakan revisi dari entri berjudul "Kelirumologi: Sepak Bola, Sepakbola, dan Bola Sepak" yang dipublikasikan dalam blog ini pada 27 April 2011.
sumber: