Hari ini, 82 tahun yang lalu, para pemuda Indonesia menyuarakan Sumpah Pemuda, sebagai bentuk nasionalisme dan dukungan penuh terhadap perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah. Meskipun Bangsa Indonesia sudah melewati masa-masa penjajahan sejak memproklamasikan kemerdekaannya, tak ada alasan bagi para pemuda di masa sekarang untuk tetap melanjutkan perjuangan. Caranya memang bukan melalui perjuangan fisik seperti di masa kolonial dulu, tapi melalui penunjukkan sikap dan tindakan yang menjunjung tinggi nasionalisme serta rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri, sehingga terhindar dari arus budaya luar.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 lalu tidak hanya Sumpah Pemuda yang lahir. Di hari bersejarah tersebut, untuk pertama kalinya juga lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh komponis Wage Rudolf Supratman di hadapan peserta Kongres Pemuda. Lagu tersebut pada akhirnya dinobatkan sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia ketika mereka keluar dari penjajahan Belanda.
Bagi warga negara, lagu kebangsaan merupakan representasi jiwa nasionalisme dan patriotisme. Dari alunan nada-nadanya, tersimpan rasa cinta dan loyalitas terhadap negara. Namun perasaan-perasaan tersebut bergantung pada bagaimana masing-masing individu menyikapi lagu kebangsaan negaranya. Dibutuhkan momen-momen khusus bagi setiap orang untuk bisa merasakan semangat nasionalisme dan patriotisme yang begitu tinggi ketika lagu kebangsaannya dikumandangkan. Untuk sekedar berbagi sedikit pengalaman, saya akan bercerita tentang bagaimana momen tersebut saya rasakan.
Ketika masih duduk di bangku sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, setiap Senin pagi kita diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera. Salah satu prosesi wajib dari upacara bendera adalah pengibaran Bendera Merah Putih dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Berarti selama mengenyam pendidikan di sekolah, sudah lebih dari seratus kali saya ikut ambil bagian dalam prosesi tersebut. Namun jujur saja, selama lebih dari seratus kali mengikuti upacara bendera, saya tidak pernah merasakan semangat nasionalisme dan patriotisme ketika mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Ada dua alasan saya, yang pertama adalah karena prosesi tersebut dilakukan secara terus-menerus setiap hari Senin di sekolah sehingga lama-kelamaan saya menjadi jenuh dan pada akhirnya menganggap upacara bendera –beserta segala bentuk prosesinya, sebagai bagian dari rutinitas, bukan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Alasan kedua adalah karena saya –beserta teman-teman saya yang lain, melakukan upacara bendera atas dasar kewajiban yang ditekankan oleh pihak sekolah, bukan karena kerelaan saya sendiri untuk mengikuti dan menjalani seluruh prosesi dalam upacara bendera. Setiap Senin pagi, kita diwajibkan mengikuti upacara bendera dengan ancaman hukuman atau sanksi jika kita tidak mengikutinya. Sehingga jiwa nasionalisme dan patriotisme kita akan hilang dengan sendirinya, jika tidak ingin dikatakan berada di bawah tekanan pihak sekolah.
Lalu, dimana saya mengalami momen khusus yang membuat semangat nasionalisme dan patriotisme saya tergugah tatkala mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan?. Meskipun mungkin terdengar aneh, namun jawabannya adalah: di stadion sepak bola.
Momen tersebut datang terutama ketika saya datang ke stadion untuk menonton pertandingan Tim Nasional Indonesia dalam berbagai ajang sepak bola internasional. Sebelum pertandingan dilaksanakan, protokol pertandingan sepak bola resmi antar-negara mengharuskan panitia pelaksana untuk mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara, dimana lagu tim tamu dikumandangkan duluan sebagai bentuk rasa hormat dan ucapan selamat datang dari tim tuan rumah. Lalu kemudian, lagu kebangsaan tim tuan rumah dikumandangkan.
Setiap kali saya mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang di stadion, tiba-tiba saja rasa cinta tanah air dan kesetiaan terhadap Indonesia menyeruak dari dalam jiwa. Ya, itulah momen dimana saya merasakan semangat nasionalisme dan patriotisme saya muncul ketika mendengar serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Alasannya?
Yang pertama adalah karena lagu Indonesia Raya dikumandangkan sebelum kita “berjuang” memberikan dukungan sepenuhnya kepada tim Merah Putih yang akan bertanding. Dalam sepak bola, tim nasional merupakan representasi mikro dari seluruh bangsa dan negara. Jadi wajar saja jika beberapa penggila bola menganggap pertandingan sepak bola yang melibatkan tim nasionalnya sebagai “perang” dengan tim lawan dari negara lain. Itu artinya saya mendengar dan menyanyikan Indonesia Raya dengan sukarela sebagai bentuk “perjuangan” dalam bentuk dukungan kepada tim nasional.
Alasan kedua berawal dari keyakinan saya bahwa orang-orang di sekitar saya –di tribun stadion, juga merasakan hal yang sama seperti yang saya utarakan di alasan pertama. Ketika lagu Indonesia Raya siap dikumandangkan, sontak seluruh penonton di seluruh penjuru stadion berdiri dan menyanyikannya secara bersamaan. Riuh rendah suara ribuan orang yang menggema ketika menyanyikan Indonesia Raya membuat saya merinding, tersentuh jiwa nasionalisme dan patriotisme-nya. Bahkan tak jarang saya melihat penonton lain sampai menitikkan air mata, yang muncul dari rasa haru dan bangga terhadap bangsa Indonesia –yang direpresentasikan oleh tim nasional.
Pengalaman yang saya rasakan ketika rasa cinta terhadap bangsa bercampur dengan semangat membela tanah air Indonesia, muncul begitu lagu Indonesia Raya dikumandangkan di stadion sebelum mendukung tim nasional Indonesia bertanding. Dan kalau boleh jujur, tidak ada momen lain yang bisa menandingi momen tersebut. Perasaan yang saya rasakan begitu nyata, dan saya yakin orang lain yang pernah mengalaminya juga merasakan perasaan yang sama.
Bagi kalian yang belum pernah merasakan perasaan cinta dan bangga terhadap Tanah Air dan jiwa patriotik yang begitu mendalam terhadap Republik Indonesia, ada baiknya kalian datang ke stadion ketika tim nasional Indonesia bertanding dan rasakan sendiri. Ketika kalian bernyanyi…
Indonesia, Tanah Airku
Tanah Tumpah Darahku
Di Sanalah Aku Berdiri
Jadi Pandu Ibuku
Indonesia, Kebanggaanku
Bangsa Dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru
Indonesia Bersatu
Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku
Bangsaku, Rakyatku, Semuanya
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Tanahku, Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Tanahku, Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Hiduplah Indonesia Raya,,,,,
In-Do-Ne-Sia!! (tepuk 5x)
*Selamat Hari Sumpah Pemuda, wahai pemuda-pemudi Indonesia!!
Pada tanggal 28 Oktober 1928 lalu tidak hanya Sumpah Pemuda yang lahir. Di hari bersejarah tersebut, untuk pertama kalinya juga lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh komponis Wage Rudolf Supratman di hadapan peserta Kongres Pemuda. Lagu tersebut pada akhirnya dinobatkan sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia ketika mereka keluar dari penjajahan Belanda.
Bagi warga negara, lagu kebangsaan merupakan representasi jiwa nasionalisme dan patriotisme. Dari alunan nada-nadanya, tersimpan rasa cinta dan loyalitas terhadap negara. Namun perasaan-perasaan tersebut bergantung pada bagaimana masing-masing individu menyikapi lagu kebangsaan negaranya. Dibutuhkan momen-momen khusus bagi setiap orang untuk bisa merasakan semangat nasionalisme dan patriotisme yang begitu tinggi ketika lagu kebangsaannya dikumandangkan. Untuk sekedar berbagi sedikit pengalaman, saya akan bercerita tentang bagaimana momen tersebut saya rasakan.
Ketika masih duduk di bangku sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, setiap Senin pagi kita diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera. Salah satu prosesi wajib dari upacara bendera adalah pengibaran Bendera Merah Putih dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Berarti selama mengenyam pendidikan di sekolah, sudah lebih dari seratus kali saya ikut ambil bagian dalam prosesi tersebut. Namun jujur saja, selama lebih dari seratus kali mengikuti upacara bendera, saya tidak pernah merasakan semangat nasionalisme dan patriotisme ketika mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Ada dua alasan saya, yang pertama adalah karena prosesi tersebut dilakukan secara terus-menerus setiap hari Senin di sekolah sehingga lama-kelamaan saya menjadi jenuh dan pada akhirnya menganggap upacara bendera –beserta segala bentuk prosesinya, sebagai bagian dari rutinitas, bukan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Alasan kedua adalah karena saya –beserta teman-teman saya yang lain, melakukan upacara bendera atas dasar kewajiban yang ditekankan oleh pihak sekolah, bukan karena kerelaan saya sendiri untuk mengikuti dan menjalani seluruh prosesi dalam upacara bendera. Setiap Senin pagi, kita diwajibkan mengikuti upacara bendera dengan ancaman hukuman atau sanksi jika kita tidak mengikutinya. Sehingga jiwa nasionalisme dan patriotisme kita akan hilang dengan sendirinya, jika tidak ingin dikatakan berada di bawah tekanan pihak sekolah.
Lalu, dimana saya mengalami momen khusus yang membuat semangat nasionalisme dan patriotisme saya tergugah tatkala mendengarkan lagu Indonesia Raya dikumandangkan?. Meskipun mungkin terdengar aneh, namun jawabannya adalah: di stadion sepak bola.
Momen tersebut datang terutama ketika saya datang ke stadion untuk menonton pertandingan Tim Nasional Indonesia dalam berbagai ajang sepak bola internasional. Sebelum pertandingan dilaksanakan, protokol pertandingan sepak bola resmi antar-negara mengharuskan panitia pelaksana untuk mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara, dimana lagu tim tamu dikumandangkan duluan sebagai bentuk rasa hormat dan ucapan selamat datang dari tim tuan rumah. Lalu kemudian, lagu kebangsaan tim tuan rumah dikumandangkan.
Setiap kali saya mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang di stadion, tiba-tiba saja rasa cinta tanah air dan kesetiaan terhadap Indonesia menyeruak dari dalam jiwa. Ya, itulah momen dimana saya merasakan semangat nasionalisme dan patriotisme saya muncul ketika mendengar serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Alasannya?
Yang pertama adalah karena lagu Indonesia Raya dikumandangkan sebelum kita “berjuang” memberikan dukungan sepenuhnya kepada tim Merah Putih yang akan bertanding. Dalam sepak bola, tim nasional merupakan representasi mikro dari seluruh bangsa dan negara. Jadi wajar saja jika beberapa penggila bola menganggap pertandingan sepak bola yang melibatkan tim nasionalnya sebagai “perang” dengan tim lawan dari negara lain. Itu artinya saya mendengar dan menyanyikan Indonesia Raya dengan sukarela sebagai bentuk “perjuangan” dalam bentuk dukungan kepada tim nasional.
Alasan kedua berawal dari keyakinan saya bahwa orang-orang di sekitar saya –di tribun stadion, juga merasakan hal yang sama seperti yang saya utarakan di alasan pertama. Ketika lagu Indonesia Raya siap dikumandangkan, sontak seluruh penonton di seluruh penjuru stadion berdiri dan menyanyikannya secara bersamaan. Riuh rendah suara ribuan orang yang menggema ketika menyanyikan Indonesia Raya membuat saya merinding, tersentuh jiwa nasionalisme dan patriotisme-nya. Bahkan tak jarang saya melihat penonton lain sampai menitikkan air mata, yang muncul dari rasa haru dan bangga terhadap bangsa Indonesia –yang direpresentasikan oleh tim nasional.
Pengalaman yang saya rasakan ketika rasa cinta terhadap bangsa bercampur dengan semangat membela tanah air Indonesia, muncul begitu lagu Indonesia Raya dikumandangkan di stadion sebelum mendukung tim nasional Indonesia bertanding. Dan kalau boleh jujur, tidak ada momen lain yang bisa menandingi momen tersebut. Perasaan yang saya rasakan begitu nyata, dan saya yakin orang lain yang pernah mengalaminya juga merasakan perasaan yang sama.
Bagi kalian yang belum pernah merasakan perasaan cinta dan bangga terhadap Tanah Air dan jiwa patriotik yang begitu mendalam terhadap Republik Indonesia, ada baiknya kalian datang ke stadion ketika tim nasional Indonesia bertanding dan rasakan sendiri. Ketika kalian bernyanyi…
Indonesia, Tanah Airku
Tanah Tumpah Darahku
Di Sanalah Aku Berdiri
Jadi Pandu Ibuku
Indonesia, Kebanggaanku
Bangsa Dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru
Indonesia Bersatu
Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku
Bangsaku, Rakyatku, Semuanya
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Tanahku, Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Tanahku, Negeriku Yang Kucinta
Indonesia Raya, Merdeka! Merdeka!
Hiduplah Indonesia Raya,,,,,
In-Do-Ne-Sia!! (tepuk 5x)
*Selamat Hari Sumpah Pemuda, wahai pemuda-pemudi Indonesia!!